Buku Percikan Cahaya Dalam Hening
Rp37.000
Judul | : | Percikan Cahaya Dalam Hening |
---|---|---|
Harga | : | Rp 37.000 |
Penulis | : | Djodjok Soepardjo |
Nama Pena | : | Arif Billah |
Editor | : | Wawan Setiawan |
Desain Cover | : | Djodjok Soepardjo |
Tata Letak | : | Dedy Taufikurrahman |
Ilustrasi | : | Rivanno Ziggy Chaliefian |
No. ISBN | : | 978-623-97386-7-9 |
Penerbit | : | CV. Lintas Cipta Pustaka |
Jumlah Halaman | : | 104 hal |
Berat buku | : | 270 gr |
Jenis Cover | : | Art paper |
Dimensi | : | 148 x 210 mm (A5) |
Kategori | : | Esai Sastra |
Text | : | Bahasa Indonesia |
Setiap cerita dalam buku ini mengangkat tema tentang ketundukan kepada kehendak Allah, perjuangan menemukan ketenangan, serta pencarian cahaya di tengah kegelapan. Ada kisah tentang seseorang yang berjalan dalam bayang-bayang lara, berusaha menemukan refleksi dirinya di antara serpihan masa lalu. Ada pula cerita tentang seseorang yang meniti tangga harapan baru setelah jatuh berkali-kali dalam kehidupan. Beberapa kisah mengajarkan tentang ridho yang membawa kebahagiaan sejati, sementara yang lain menggambarkan bagaimana perjalanan iman seseorang bisa berujung pada kembali ke pangkuan Allah dengan penuh ketulusan.
Sajadah Cinta, Lentera di Gelap Malam, Butiran Tasbih Seorang Ibu, Kilau yang Memudar, Iman di Persimpangan Ambisi—semua itu hanyalah metafora dari kenyataan hidup yang kita hadapi setiap hari. Terkadang, manusia berusaha mengejar cahaya, tetapi justru tersandung oleh bayangan dirinya sendiri. Namun, sebagaimana janji Allah dalam setiap firman-Nya, tidak ada jalan buntu bagi orang yang berserah. Selalu ada langit cerah di penghujung badai, selalu ada cahaya di balik luka, dan selalu ada hikmah di balik setiap perjalanan.
Hidup adalah perjalanan yang penuh dengan dinamika. Ada saat di mana kita berjalan di bawah langit yang cerah, merasakan kebahagiaan yang menyelimuti hati. Namun, ada pula masa-masa di mana hujan tak kunjung reda, membawa serta kegelisahan dan kesedihan yang seakan tak berkesudahan. Dalam kondisi seperti itu, iman sering kali diuji. Apakah kita tetap teguh dalam kepercayaan kepada-Nya, atau justru goyah di persimpangan antara ambisi dan ketulusan hati
Ulasan
Belum ada ulasan.